Social Icons

Sabtu, 06 Desember 2014

Implementasi akhlak

KATA PENGANTAR Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala nikmat dan karunianyalah sehingga kami selaku kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “ IMPLEMENTASI AKHLAK DALAM ISLAM” tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan banyak berterima kasih kepada para teman – teman kami juga dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi masyarakat pesisir yang ikut serta dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah kami ini tentu banyak kekurangannya, untuk itu kami membuka saran dan kriti kepada para pembaca guna tercapainya kesempurnaan makalah kami ini. Makassar, 20 November 2014 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 1.2 Rumusan masalah 1 BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian akhlak islami 2 2.2 Pentingnya akhlak dalam islam 2 2.3 Ruang lingkup/implementasi akhlak dalam islam 2 BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 5 DAFTAR PUSTAKA 6 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak yaitu pendekatan liquistik dan pendekatan terminologik. Akhlak dalam islam memiliki 2 corak. Pertama, akhlak yang bercorak normatif yang bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah. Akhlak model pertama ini bersifat universal mutlak dan absolut. Kedua, akhlak yang bercorak rasional dan kultural yang didasarkan pada hasil pemikiran yang sehat serta adat istiadat dan kebudayaan yang berkembang. Akhlak model kedua ini bersifat relatif, nisbi, dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. 2. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalahnya yaitu : A.Pengertian akhlak islami B.Pentingnya akhlak islami C.ruang lingkup akhlak islami BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian akhlak islami Secara sederhana, akhlak islami dapat diartikan sebagai akhlak yang bedasarkan ajaranislam atau akhlak yang bersifat islami. Kata islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati posisi sifat. Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah,disengaja,mendarah daging,dan sebenarnya universal, maka akhlak islami juga bersifat universal. Namun dalam rangka menjabarkan akhlakislam yang universal ini diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral. Dengan kata lain akhlak islami adalah akhlak yang disamping mengakui adanya nilai – nilai universal sebagai dasar bentuk akhla, juga mengakui nilai – nilai yang bersifat lokal dan temporal sebagai penjabaran atas nilai – nilai yang universal itu.menghormati kedua orang tua misalnya adalah akhlak yang bersifat mutlak dan universal. Sedangkan bagaimana bentuk dan cara menghormati kedua orang tua itu dapat dimanifestasiakan oleh hasil pemikiran manusia yang dipengaruhi oleh kondisi dan situai dimana orang yang menjabarkan nilai universal itu berada. Akhlak menurut Quraish shihab lebih luas maknanya dari pada yang telah dikemukakan terdahulu serta mencakup ula beberapa hal yang tidak merupakan sifat lahiriah. Misalnya yang berkaitan dengan sikap batin maupun pikiran. Selanjutnya, akhlak islami dapat diartikan sebagai akhlak yang menggunakan tolak ukur ketentuan Allah. Quraish Shihab dalm hubungan ini mengatakan, bahwa tolak ukur kelakuan baik mestilah merujuk kepada ketentuan Allah. Rumusan akhlak islami yang demikian itu menurut Quraish Shihab adalah rumusan yang diberikan oleh kebanyakan ulama. Perlu ditambahkanm bahwa apa yang dinilai baik oleh Allah, pasti baik dalam esensinya. Demikian pula sebaliknya, tidak mungkin dia menilai kebohongan sebgai kelakuan baik, karena kebohongan esensinya buruk. B. Pentingnya akhlak dalam islam Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang sempurna pada agama islam dengan titik pangkalnya pada Tuhan dan akal manusia. Agama islam pada intinya mengajak manusia agar percaya kepada tuhan dan mengakuinya bahwa Dia – lah pencipta, pemilik, pemelihara, pelindung, pemberi rahmat, pengasih dan penyayang terhadap gejala – gejala yang bermacam – macam dan segala makhluk yang beraneka warna, dari biji dan binatang yang melata di bumi sampai kepada langit yang berlapis semuanya milik Tuhan dan diatur oleh – Nya. Selain itu, agama islam juga mengandung jalan hidup manusia yang paling sempurna dan memuat ajaran yang menuntut umat kepada kebahagiaan dan kesejahteraan/ semua ini terkandung dalam ajaran Al-Qur’an yang diturunkan Allah dan ajaran sunnah yang didatangkan dari Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an adalah sumber utama dan mata air yang memancarkan ajaran islam. Hukum – hukum islam yang mengandung serangkaian pengetahuan tentang aqidah, pokok – pokok akhlak dan perbuatan dapat dijumpai sumber yang aslinya di dalam Al-Qur’an. Allah SWT. Berfirman : Sesungguhnya Al-Qur’an ini menunjukkan kepada jalan yang lebih lurus (QS. Al isra’, 17:9). C. Ruang lingkup/implementasi akhlak dalam islam Ruang lingkup akhlak islam adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak inilah yang mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk. Berbagai bentuk dan ruang lingkup akhlak islami yang demikian itu dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Akhlak terhadap Allah Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan yang khalik. Sikap atau perbuatan tersebut memiliki ciri –ciri perbuatan yang akhlaki sebagaimana telah disebut. Sekurang – kurangnya ada 4 alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah. Pertama, karena Allah-lah yang telah menciptakan manusia. Manusia diciptakan dari tanah yang kemudian diproses menjadi benih yang disimpan dalam tempat yang kokoh, setelah ia menjadi segumpal darah, segumpal daging, dijadikan tulang dan dibalut dengan daging dan selanjutnya diberi roh. Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan pancaindra, berupa pendengaran, penglihatan, akalh pikiran, dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Ketiga, karena Allah-lah yang menyediakan berbagai behan dan sarana yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia, sepertia bahan makanan yang berasal dari tumbuhan,air,udara,dan sebagainya. Keempat, Allah-lah yangtelah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan menguasai daratan dan lautan. 2. Akhlak terhadap sesama manusia Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Qur’an berkaitan dengan perlakuan sesama manusi. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan mengenai hal – hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yang benar. Di sisi lain Al-Qur’an menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan secara wajar. Tidak masuk kerumah orang lain tanpa izin, jika bertemu salin mengucapkan salam dan ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik. Setiap ucapan yang dikeluaran adalah ucapan yang benar, jangan mengucilkan seseoarang atau kelompok lain, tidak wajar pula berprasangka buruk tanpa alasan atau menceritakan keburukan seseorang dan menyapa atau memanggilnya dengan sebutan buruk. Selanjut yang melakukan kesalah hendaknya dimaafkan. Pemaafan ini hendaknya disertai dengan kesadaran bahwa yang memaafkan berpotensi pula melakukan kesadaran. Selain itu diajurkan agar menjadi orang yang pandai mengendalikan nafu amarah, mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan anda sendiri. 3. Akhlak terhadap lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala sesuatu yang disekitar manusia baik binatang,tumbuhan, maupun benda yang tak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifa. Kekhalifaan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam. Kekhalifaan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaanya. Dalam pandangan islam, seseorang tidak dibenarakan memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia ditunntut untuk mampu menghormati proses yang sedang berjalan dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Uraian diatas memperlihatkan bahwa akhlak islami sangat komprehensif, menyeluruh dan mencakup berbagai makhluk yang diciptakan Tuhan. Hal yang demikian dilakukan karena secara fungsional seluruh makhluk tersebut satu sama lain saling membutuhkan. Dengan demikian akhlak islami itu jauh lebih sempurna dibandingkan dengan akhlak lainnya. Jika akhlak lainnya hanya berbicara tentang hubungan dengan manusia, maka akhlak islami berbicar pula tentang hubungan dengan binatang dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA 1.Akhlak Tasawuf.Makassar:Universitas Muslim Indonesia.2014 AKHLAK – TASAWUF IMPLEMENTASI AKHLAK DALAM ISLAM OLEH : KELOMPOK 2 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2014

1 komentar:

 
Blogger Templates